top of page
Search

BELAJAR TENTANG 'SHUTTER SPEED'

  • Writer: GBS STUDIO Team
    GBS STUDIO Team
  • May 8, 2020
  • 2 min read

Sebagian orang, apalagi para pecinta fotografi pastinya sudah paham, apa itu shutter speed. Namun masih banyak fotografer pemula yang masih bingung, bagaimana sih cara kerja shutter speed ?


Shutter speed merupakan ukuran kecepatan buka tutup jendela rana terbuka. Semakin cepat shutter speed yang kita gunakan, maka jendela rana akan terbuka dan menutup kembali secara cepat sehingga cahaya yang masuk semakin sedikit. Begitu pula sebaliknya jika Anda menggunakan kecepatan shutter speed lambat, maka jendela rana akan terbuka lama dan cahaya yang masuk ke kamera semakin banyak.


Shutter speed menggunakan satuan detik, berikut adalah contoh nilai shutter speed pada kamera digital:

(Nilai besar) BULP 32, 16, 8, 4, 2, 1s, 1/2, 1/4, 1/8, 1/16, 1/32, 1/64, 1/125, 1/250, 1/500, 1/1000, 1/4000, 1/8000 (nilai terendah).


Di dalam dunia fotografi, shutter speed dibagi menjadi dua bagian yaitu slow super speed, dan high shutter speed.



Slow shutter speed


Teknik slow shutter speed biasanya disebut dengan istilah SS, ditandai dengan nilai besar maka akan mendapatkan kecepatan yang rendah / lambat. Dengan teknik ini, jendela rana akan terbuka lebih lama sehingga cahaya yang masuk menjadi banyak. Rata-rata ambang batas fotografer berada di speed 1/30, dibawah itu kemungkinan foto yang dihasilkan akan goyang, untuk itu dalam teknik ini disarankan menggunakan tripod untuk meredam goncangan saat mengambil gambar. Contohnya saat pengambilan gambar air terjun.



Untuk mendapatkan shutter speed yang rendah kita harus melakukan beberapa settingan pada kamera. Pertama, dengan merubah ISO menjadi paling rendah (ISO 100), kemudian aperture atau bukaan kita gunakan angka besar, dengan settingan tersebut kita akan mendapatkan shutter speed yang rendah, dan apabila masih kurang lambat kita bisa menambahkan filter ND pada lensa kita. Memotret air terjun dengan menggunakan teknik slow speed, akan menghasilkan sebuah foto yang semakin bercerita bahwa adanya pergerakan dari air terjun, selain itu akan menambahkan efek dramatis karena pergerakan air akan terlihat seperti kapas.



High Shutter Speed


High shutter speed ini ditandai dengan nilai rendah dan mendapatkan jendela rana terbuka & tertutup dengan sangat cepat. Dengan high shutter speed ini kita dapat menangkap momen yang bergerak dengan cepat. Contohnya pengambilan gambar orang yang sedang berlari.




Untuk mendapatkan shutter speed yang tinggi, kita juga harus melakukan beberapa settingan pada kamera. Pertama, dengan merubah ISO menjadi paling tinggi teman-teman bisa menggunakan ISO 800 atau lebih tinggi lagi, tapi harap di ingat jika kita menggunakan ISO terlalu tinggi maka noise akan muncul. Tapi ketika kita akan memotret suatu momen dengan keterbatasan pada kamera masalah noise dikesampingkan karena momen tersebut tidak akan terulang kembali. Kedua, settingan aperture atau bukaan kita gunakan angka kecil, dengan settingan tersebut kita akan mendapatkan cahaya yang masuk lebih banyak dan kita mendapatkan shutter speed yang tinggi. Contoh orang yang sedang berlari, foto diatas diambil menggunakan shutter speed yang tinggi, untuk menghasilkan gambar yang freeze (diam) dan fokus. Tidak seperti slow speed, high speed tidak perlu menggunakan tripod kecuali ketika kita menggunakan lensa tele yang sangat jauh ya karena biasanya kamera super tele ini sangat berat sehingga tripod ini sangat kita butuhkan selama pemotretan seperti yang bisa kita lihat pada fotografer olahraga.

Nah, sudah pada ngerti'kan, apa itu shutter speed dan cara penggunaannya? Semoga artikel ini dapat membantu dan memudahkan para sobat jepret dalam memilih teknik shutter speed apa yang akan dipakai, apakah slow speed atau high speed.


Selamat berkarya!



(Created by Agung GBS Studio)

 
 
 

1 commentaire


GBS STUDIO Team
GBS STUDIO Team
07 juin 2020

nice info gan

J'aime
bottom of page